Kain Sasirangan : Kain Unik dari Suku Banjar
Suku Banjar di Kalimantan Selatan memiliki kain khas tradisional daerah yang disebut kain sasirangan. Sasirangan merupakan sejenis kain yang diberi gambar dengan motif dan warna tertentu dengan pola tradisional menurut budaya lokal khas etnis suku Banjar Kalimantan Selatan.
Ragam motif pada kain sasirangan identik dengan motif berbentuk jelujur atau garis vertikal yang memanjang dari bawah ke atas. Menurut Syamsiar Seman, ada 9 motif kain sasirangan yang populer dan 25 motif kain sasirangan yang baru. Hal ini disebabkan oleh tingginya minat pasar dan tuntutan zaman yang memerlukan inovasi dalam motif pada kain sasirangan.
Secara umum, motif kain sasirngan dikelompokkan menjadi tiga, yaitu :
- Motif lajur yaitu motif yang dirangkai memanjang berupa garis tegak lurus dan garis lengkung. Contohnya hiris pudak, kulat karikit dan gigi haruan.
- Motif ceplok yaitu motif yang biasanya berdiri sendiri tanpa ada hiasan contohnya hiris gagatas, tampuk manggis, pucuk rabung, dan lain-lain.
- Motif variasi yaitu motif penghias untuk menambah suatu penampilan dari kain. Contohnya pinggiran motif hiris gagatas yang diberi hiasan tambahan supaya lebih cantik.
Setiap motif-motif kain sasirangan mempunyai makna yang mencerminkan budaya masyarakat Banjar dengan menjunjung nilai agama, kebersamaan dan toleransi.
Referensi :
- Almas, Z. (2018). Nilai-nilai dalam motif kain sasirangan. Socius: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial, 7(2).